Konsentrasi
Belajar
Pengertian konsentrasi menurut asal
katanya, konsentrasi atau concentrate (kata kerja) berarti memusatkan, dan
dalam bentuk kata bentuk kata benda, concentration artinya pemusatan. Dalam
Supriyo (2008: 103), Konsentrasi adalah pemusatan perhatian pikiran terhadap
suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan.
Implikasi pengertian di atas berarti pemusatan pikiran terhadap bahan yang
dipelajari dengan mengesampingkan semua hal yang tidak ada hubungannya dengan
pelajaran tersebut. Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal
dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan.
Dalam belajar konsentrasi berarti
pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal
lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran (Slameto, 2010: 86). Selain
itu, Siswanto (2007: 65) menyebutkan bahwa yang dimaksud konsentrasi yaitu
kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang sedang
dihadapi. Konsentrasi memungkinkan individu untuk terhindar dari
pikiran-pikiran yang mengganggu ketika berusaha untuk memecahkan persoalan yang
sedang dihadapi. Pada kenyataannya, justru banyak individu yang tidak mampu
berkonsentrasi ketika menghadapi tekanan. Perhatian mereka malah terpecah-pecah
dalam berbagai arus pemikiran yang justru membuat persoalan menjadi semakin
kabur dan tidak terarah.
Menurut Hakim (2003: 1), secara
garis besar, sebagian besar orang memahami pengertian konsentrasi sebagai suatu
proses pemusatan pikiran kepada suatu objek 15 tertentu. Dengan adanya
pengertian tersebut, timbullah suatu pengertian lain bahwa di dalam melakukan
konsentrasi, orang harus berusaha keras agar segenap perhatian panca indera dan
pikirannya hanya boleh focus pada satu objek saja. Panca indera, khususnya mata
dan telinga tidak boleh terfokus kepada hal-hal lain, pikiran tidak boleh
memikirkan dan teringat masalah-masalah lain.
Pengertian konsentrasi secara umum
adalah sebagai suatu proses pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu.
Artinya tindakan atau pekerjaan yang kita lakukan dilakukan secara
sungguh-sungguh dengan memusatkan seluruh panca indra kita, penciuman,
pendengaran, pengelihatan dan fikiran kita. Bahkan yang sifatnya abstrak
sekalipun yaitu perasaan. Konsentrasi ketika mendegar guru menyampaikan materi
pastilah harus kita dengar oleh telinga dengan memastikan bahasa dan
perintahnya jelas dan pesan itu untuk siapa dan apakah itu perlu di sampaikan
lagi oleh orang lain apa tidak. Ketika memahami kata perkata tentu harus paham
betul arti kata yang di maksud, pendengaran kita harus mampu menyerap apa yang
disampaikan guru. Sehingga maksud dan tujuannya sampai. Ketika kita memahami
dengan pendengaran dan mampu mengerti apa yang dimaksud dengan bersungguh
-sungguh mendegar serta memperhatikannya dengan sungguh-sungguh maka itu
dinamakan konsentrasi.
Pengertian Belajar Belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2). Sedangkan menurut
Makmun (2007: 157), belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau
pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Belajar adalah
proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan, baik latihan di dalam
laboratorium maupun di dalam lingkungan alamiah. Belajar juga dapat 16
dikatakan sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi melalui pengalaman.
Skinner dalam Dimyati (2009: 9) berpandangan bahwa belajar adalah suatu
perilaku. Pada saat orang belajar maka responsnya menjadi lebih baik.
Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya akan menurun.
Selain itu, Gagne dalam Rifa‟I
(2009: 82) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau
kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan
perilku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Dari pengertian di atas
dapat diketahui bahwa belajar mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi
sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Dalam arti luas belajar diartikan
sebagai perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilainilai,
pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau,
lebih luas lagi, dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang
terorganisasi. Belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau
pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.
Jika seorang siswa sering merasa
tidak dapat berkonsentrasi di dalam belajar, sangat mungkin ia tidak dapat
merasakan nikmat dari proses belajar yang dilakukannya. Hal ini mungkin dapat
terjadi karena ia sedang mempelajari pelajaran yang tidak disukai, pelajaran
yang dirasakan sulit, pelajaran dari guru yang tidak disukai, atau suasana
tempat belajar yang ia pakai tidak menyenangkan (Hakim, 2003: 5).
Gangguan konsentrasi pada saat
belajar banyak dialami oleh para pelajar terutama di dalam mempelajari mata
pelajaran yang mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi, misalnya pelajaran
yang berkaitan dengan ilmu pasti, atau mata pelajaran yang termasuk kelompok
ilmu sosial. Kesulitan konsentrasi semakin bertambah berat jika seorang pelajar
terpaksa mempelajari pelajaran yang tidak disukainya atau pelajaran 17 tersebut
diajarkan oleh penajar yang juga tidak disukainya.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:
239), “Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada
pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun
proses memperolehnya.” Anak yang tidak mampu berkonsentrasi dapat dikatakan
sebagai anak yang mempunyai gangguan pemusatan perhatian, seperti yang
diungkapkan Sunawan (2009: 42) Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktif atau
dikenal dengan attention deficit disorder/hiperactivity disoder, yang disingkat
ADHD merupakan salah satu bentuk gangguan eksternalisasi. Anak yang mengetukkan
jari, selalu bergerak, menggoyanggoyangkan kaki, mendorong tubuh orang lain
tanpa ada alasan yang jelas, berbicara tanpa henti, dan selalu bergerak gelisah
seringkali disebut hiperaktivitas.
Penyebab
anak tidak dapat konsentrasi dalam belajar
Rendahnya konsentrasi disebabkan oleh banyak hal di sekitar lingkungannya. Supriyo (2008: 104) menjelaskan beberapa penyebab anak tidak dapat konsentrasi dalam belajar antara lain :
1. Anak tidak mempunyai tempat tersendiri
2. Anak mudah yjn jhnfroltjhneh situasi sekitar
3. Anak tidak merasa senang/tidak berminat terhadap pelajaran yang dihadapi
4. Kemungkinan anak dalam keadaan lelah/sakit.
Kemampuan untuk memusatkan pikiran
terhadap suatu hal atau pelajaran itu pada dasarnyaada pada setiap orang, hanya
besar kecilnya kemampuan itu berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan
orang tersebut, lingkungan dan latihan/pengalaman. Pemusatan pikiran merupakan
kebiasaan yang dapat dilatih, jadi bukan bakat/pembawaan. Pemusatan pikiran
dapat dicapai dengan mengabaikan atau tidak memikirkan hal-hal lain yang tidak
ada hubungannya, jadi hanya memikirkan suatu hal yang dihadapi/dipelajari serta
yang ada hubungannya saja.
Selanjutnya agar dapat
berkonsentrasi dengan baik (untuk mengembangkan kemampuan konsentrasi lebih
baik) perlu dilakukan beberapa usaha misalnya, siswa hendaknya berminat atau
punya motivasi yang tinggi, ada tempat belajar tertentu dengan meja belajar
yang bersih dan rapi, mencegah timbulnya kejemuan/kebosanan, menjaga kesehatan
dan memperhatikan kelelahan, menyelesaikan soal/masalah-masalah yang mengganggu
dan bertekad untuk mencapai tujuan/hasil terbaik setiap kali belajar. Bagi
siswa yang sudah bisa berkonsentrasi akan dapat belajar sebaik-baiknya kapan
dan dimanapun juga.
Bagi yang belum perlulah mengadakan
latihan-latihan, karena kemampuan berkonsentrasi adalah kunci untuk berhasil
dalam belajar. Jadi kemampuan untuk berkonsentrasi akan menentukan hasil
belajarnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar
merupakan salah satu kesulitan belajar siswa yang dikarenakan tidak fokusnya
siswa terhadap materi yang ia terima karena faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Konsentrasi belajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dimana siswa itu
belajar.
0 Comments