Prinsip dan Faktor Pendukung Terjadinya Konsentrasi Belajar




Prinsip Konsentrasi yang efektif

Prinsip Konsentrasi Konsentrasi yang efektif adalah suatu proses terfokusnya perhatian seorang secara maksimal terhadap suatu objek kegiatan yang dilakukannya dan proses tersebut 19 terjadi secara otomatis serta mudah karena orang yang bersangkutan mampu menikmati kegiatan yang sedang dilakukannya. (Hakim, 2003: 4) Menurut Hakim (2003: 6) ada beberapa prinsip konsentrasi yang efektif:

1. Konsentrasi pada hakekatnya merupakan kemampuan seseorang dalam mengandalikan kemauan, pikiran, dan perasaannya. Dengan kemampuan tersebut, seseorang akan mampu memfokuskan sebagian besar perhatiannya pada objek yang dikehendaki

2. Untuk mengendalikan kemauan, pikiran, dan perasaan agar tercapai konsentrasi yang efektif dan mudah, seseorang harus berusaha menikmati kegiatan yang saat itu sedang dilakukannya.

3. Konsentrasi akan terjadi secara otomatis dan mudah jika seseorang telah menikmati kegiatan yang dilakukannya.

4. Salah satu penunjang pertama dan utama untuk dapat melakukan konsentrasi efektif adalah adanya kemauan yang kuat dan konsisten.

5. Untuk dapat melakukan konsentrasi efektif diperlukan faktor pendukung dari dalam diri orang tersebut (faktor internal) yang meliputi konsisi mental dan fisik yang sehat.

6. Konsentrasi efektif juga baru akan terjadi maksimal jika didukung oleh faktor-faktor yang ada di luar orang tersebut (faktor eksternal), yaitu situasi dan konsisi lingkungan yang menimbulkan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan.

7. Salah satu prinsip utama terjadinya konsentrasi efektif adalah jika seseorang dapat menikmati kegiatan yang sedang dilakukannya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsentrasi akan terjadi dengan mudah ketika siswa mampu menikmati pelajaran yang ia terima dan memperhatikan materi tersebut secara fokus, karena pada hakekatnya konsentrasi merupakan kemampuan seseorang dalam mengendalikan kemampuan, pikiran dan perasaannya.

Faktor-Faktor Pendukung Terjadinya Konsentrasi Belajar

Faktor-faktor pendukung terjadinya konsentrasi belajar tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan seorang siswa dalam belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor pendukung. Menurut Hakim (2003: 6-9) faktor pendukung tersebut meliputi faktor internal dan faktor eksternal, berikut akan dijelaskan secara rinci :

                  1. Faktor Internal Pendukung Konsentrasi Belajar Faktor internal merupakan faktor pertama                    dan utama yang sangat menentukan apakah seseorang dapat melakukan konsentrasi secara                      efektif atau tidak.Secara garis besar, faktor-faktor ini meliputi faktor jasmaniah dan faktor                        rohaniah.

  a. Faktor jasmaniah Hal ini dapat dilihat dari kondisi jasmani seseorang yang meliputi kesehatan badan secara menyeluruh, artinya (a) kondisi badan yang normal menurut standar kesehatan atau bebas dari penyakit yang serius, (b) kondisi badan di atas normal atau fit akan lebih menunjang konsentrasi, (c) cukup tidur dan istirahat, (d) cukup makan dan minum serta makanan yang dikonsumsi memenuhi standar gizi untuk hidup sehat, (e) seluruh panca indera berfungsi dengan baik, (f) tidak mengalami gangguan fungsi otak karena penyakit tertentu, seperti sering kejang, ayan, dan hiperaktif, (g) tidak mengalami gangguan saraf, (h) tidak dihinggapi rasa nyeri karena penyakit tertentu, seperti mag dan sakit kepala, (i) detak jantung normal. Detak jantung ini mempengaruhi ketenangan dan sangat mempengaruhi konsentrasi efektif, dan (j) irama napas berjalan baik. Sama halnya dengan jantung, irama napas juga sangat mempengaruhi ketenangan.

   b. Faktor Rohaniah Untuk dapat melakukan konsentrasi yang efektif, kondisi rohani seseorang setidak-tidaknya harus memenuhi hal-hal berikut (a) kondisi kehidupan sehari-hari cukup tenang, (b) memiliki sifat baik, terutama sifat sabar dan konsisten, (c) taat beribadah sebagai penunjang ketenangan dan daya pengendalian diri, (d) tidak dihinggapi berbagai jenis masalah yang terlalu berat, (e) tidak emosional, (f) tidak sedang dihinggapi stres berat, (g) memiliki rasa percaya diri yang cukup, (h) tidak mudah putus asa, (i) memiliki 21 kemauan keras yang tidak mudah padam, dan (j) bebas dari berbagai gangguan mental, seperti rasa takut, was-was, dan gelisah.

Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa faktor jasmani dan rohani merupakan faktor internal yang sangat dibutuhkan dalam mendukung konsentrasi belajar efektif. Keduanya harus ada secara seimbang, apabila salah satu faktor tidak terpenuhi maka kemungkinan tidak akan terjadi konsentrasi belajar yang efektif.

2. Faktor Eksternal Pendukung Konsentrasi Belajar Faktor eksternal adalah segala hal-hal yang berada di luar diri seseorang atau lebih tepatnya segala hal yang berada di sekitar lingkungan.Hal-hal tersebut juga menjadi pendukung terjadinya konsentrasi yang efektif. Beberapa faktor eksternal yang mendukung konsentrasi efektif yaitu (a) lingkungan, (b) udara, (c) penerangan, (d) oranorang sekitar lingkungan, (e) suhu, (f) fasilitas. Lingkungan sekitar harus cukup tenang, bebas dari suara-suara yang terlalu keras yang mengganggu pendengaran dan ketenangan.

Sebagai contoh, suara bising dari pekerja bangunan, suara mesin kendaraan bermotor, suara keramaian orang banyak, suara pesawat radio, dan televisi yang terlalu keras. Selain itu udara sekitar harus cukup nyaman, bebas dari polusi dan bau-bauan yang mengganggu rasa nyaman.Sebagai contoh, bau bangkai dan kotoran binatang, bau sampah, bau WC, atau keringat. Disamping itu penerangan di sekitar lingkungan juga harus cukup, tidak lebih dan tidak kurang sehingga tidak menimbulkan kesukaran bagi pandangan mata. Kemudian hal lain yang menunjang yaitu orang-orang yang ada di sekitar lingkungan juga harus terdiri dari orang-orang yang dapat menunjang suasana tenang, apalagi jika lingkungan tersebut merupakan lingkungan belajar. Lingkungan belajar akan lebih nyaman jika suhu di sekitar lingkungan tidak terlalu ekstrim karena suhu harus menunjang kenyamanan dalam melakukan kegiatan yang memerlukan konsentrasi. Untuk itu, perlu diperhatikan sirkulasi 22 udara, pendingin ruangan, atau setidaknya kipas angin. Selain itu juga harus tersedia fasilitas yang cukup menunjang kegiatan belajar, seperti ruangan yang bersih, kursi, meja, dan perlatan untuk keperluan belajar.